Perjalanan ke wilayah selatan Kulon Progo

Suatu Sore di hari Minggu, 23 maret 2014 , sebuah SMS singkat dari Sastro Bejat yang mengajak untuk mencari lokasi pembuatan video klip single terbaru dari BINANGUN PROJECT  yang berjudul “Kalabendu”, kebetulan penulis memang lagi nganggur ga ada kegiatan [ toh sehari-hari asline juga pengangguran ding 😀 ] lantas mengiyakan ajakan tersebut.

Prepare sebentar ke studio BIAS PRODUCTION untuk nyiapin alat alat yang di butuhkan dalam pencarian lokasi ini,   sebuah kamera DSLR , selain untuk mengira-ira/gambaran angle yang besok mau digunakan juga untuk narsis di jalan sapa tau ada lokasi yang keren untuk berpose :3

Apes rupanya, karena spidometer di si besi tua merah ku ga kepasang, ternyata kran bensin dalam posisi rest, otomatis bahan bakarnya bisa habis sampat tetes terakhir hi hi hi, ga sesuai judul di atas, perjalanan bukan lagi ke arah selatan tapi menuju utara akhirnya ke SPBU di sukoreno  Sentolo untuk mengobati si merah yg lagi kehausan Setelah semua tercukupi, kami merencanakan Rute perjalanan lewat Srikayangan ke timur arah ngentakrejo melalui jalur-jalur jalan setapak, sengaja tidak melalui jalan aspal karena memang tujuane mencari lokasi yang sesuai denga keinginan kami, ternyata jaman memang sudah sangat maju sekali sekitar 10 tahun yang lalu  penulis melalui rute rute ini masih  daerah yang terisolir dan “ndeso” banget, namun saat ini telah berubah 18o derajat menjadi kampung modern dengan bangunan-bangunan megah di tengah perkampungan dan jalan jalan beraspal dan setapak rapi.

Akhirnya kami skip/lewati saja area yng menjadi rencana target lokasi tujuan, dan bablas ke arah “ngidul ngetan”  melewati jalur yang ga kami inget [ istilahe lupa-lupa ingat ] dan sampailah di bendungan sapon istirahat sejenak menikmati suasana kali progo yang keruh dan byk sampah karena memang musim hujan. Namun  bendungan sapon tetaplah menjadi tempat rekreasi murah meriah bagi keluarga, anak anak, abg-abg dan para pemancing menikmati suasana sore di pinggiran kali progo   Akhirnya setelah istirahat sejenak  habisin 2 batang rokok, perjalanan di lanjutkan menuju arah lendah, dan sampailah di tempat yang sudah ga asing bagi kami, yaitu di daerah bekas galian tambang batu, daerah ini biasa di sebut daerah “cubung” , lokasi lumayan berkesan angker dan mistis [ krn kami nyampai di daerah situ menjelang maghrib :v ]  , kami survei sana sini jeprat jepret mengambil gambar  untuk nyari angle terbaik semampu kami , dan sempatin narsis narsis an juga :v DSC04329

DSC04324

DSC04323   Adzan Maghrib berkumandang kami pun segera melanjutkan perjalanan pulang ke studio untuk menganalisa hasil jepretan sepanjang perjalanan tadi,  untuk proses selanjutnya tunggu liputan di blog ini ya….

——————– berjalanan masih panjang———————-


This is the beginning

Sebuah permulaan dari beberapa hal yang terlupakan selama ini, sempat dahulu aktif ngeblog saat masih minim fasilitas.

Seiring waktu akhirnya kebosanan melanda dengan sendirinya. Ketika fasilitas dan akses internet semakin mudah semangat ngeblog sudah ga seheboh waktu itu.

Suatu malam di hari sabtu 28 Maret 2014 ketika smartphone lowend si andromax c lagi nganggur ga di pake ngegame ga sengaja buka playstore, namun bingung mau download aplikasi apa  dan keinget wordpress.

Dan disinilah semua bermula